Skinpress Rss

Thursday, October 13, 2016

KETERAMPILAN DASAR DALAM ILMU-ILMU SOSIAL

0


 A. Keterampilan Bertanya
Dalam abad modern ini informasi sangat diperlukan orang untuk memecahkan barbagai permasalahan. Salah satu upaya untuk memperoleh informasi dengan jalan mengajukan pertanyaan kepada pihak lain, baik dai guru kepada siswa maupun dari peneliti kepada responder.
Dilihat dari jenis pertanyaan ulang diajukan guru dalam proses pembelajaran ada dua macm, yaitu: (1) pertanyaan yang menggunakan kaliamat tanya, (2) pertanyaan yang menggunakan kalimat perintah atau suruhan .

Terdapat beberapa syarat pertanyaan yang baik, bila guru mengajukan pertanyaan kepada sisiwa saat proses pembelajaran berlangsung, yaitu:
1. Pertanyaan yang diungkapkan dengan kata-kata atau bahasa yang mudah dimengerti sisiwa.
2. Pertanyaan diungkapakan secara jelas dan singkat
3. Pertanayaan tidak terlalu luas cakupannaya, bersifat spesifik atau khusu
4. Pertanyaan yang diajukan tidak mengandung makna yang ganda.

Selain bentuk pertanyaan yang harus memenuhi syarat, cara mengajukan pertanyaan pun harus memiliki ketentuan sebagai berikut:
1. Pertnyaan hendaklah diajukan ke seluruh kelas
2. Tidak memancing jawaban serentak
3. Adakan penyebaran atau memindahan giliran bagi siswa untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
4. Hindari penggunaan pertanyaan yang berkali-kali

Ada dua macam keterampilan bertanya yaitu keterampilan bertanya dasar dan keterampilan bertanya lanjut. Keterampilan bertanya dasar memiliki beberapa kemampuan dasar yang perlu diterapkan dalam mengajukan segala jenis pertanyaan, sementara keterampilan bertanya lanjut merupakan lanjutan keterampialan dari keterampilan bertanya dasar yang lebih mengutamakan upaya pengembangan kemampuan berfikir siswa agar terbiasa melakukan inisiatif sendiri.

Beberapa alasan mengapa seorang guru sangat penting memiliki keterampilan bertanya, antara lain ialah:
1. Kebiasaan guru yang terlalu sering menggunakan metode ceramah, kurang menguntungkan bagi tercapainya tujuan pembelajaran, karena cendrung menganggap guru sebagai sumber informasi yang utama
2. Di masyarakat siswa kurang diminta pendapat atau mengajukan pertanyaan
3. Cara belajar siswa aktif (CSBA) menuntut siswa banyak terlibat secara mental dalam proses pembelajaran
4. Adanya anggapan yang keliru tantang tujuan penggunaan pertanyaan yang hanya dianggap suatu instrument untuk menilai hasil belajar siswa

Tujuan yang ingin dicapai seorang guru dengan mengajukan pertanyaan antara lain :
1. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahusiswa terhadap pokok pembahasan
2. Memusatkan perhatian siswa
3. Mengdiagnosa kesulitan-kesulitan khusus yang menghambat siswa belajar
4. Mengembangkan cara belajar siswa yang aktif
5. Memberikan kesempatan siswa untuk mengasimilisikan informasi
6. Memperbaiki salah pengertian dan salah pemahan konsep oleh siswa
7. Mendorong siswa mengemukakan pendapatnya
8. Menguji dan mengukur hasil belajar siswa

Jika siswa gagal menjawab atau jawabannya kurang sempurna atas pertanyaan yang diajuakan guru, maka guru peru melakuakan antara lain sebagai berikut:
1. Menyusun kembali redaksi pertanyaan dengan makna yang sama
2. Mengajukan pertanyaan yanmg sama dan relevan dengan pertnyaan yang sebelumnya.
3. Mereview informasi yang diberikan sebelumnya ada kalanya dapat membantu siswa dalam menjawab pertanyaan.

Ada beberapa kebiasaan yang perlu dihindari dalam mengajukan pertanyaan antara lain: (1 )Mengulangi pertanyaan sendiri, (2) Mengulangi jawaban siswa, (3) Menjawab pertnyaan sendiri, (4) Pertnyaan yang memancing jawaban serentak, (5) Pertanyaan ganda, (6) Menunjuk salah seorang siswa sebelum pertnyaan diajuka

Komponen-komponen bertnya lanjut adalah sebagai berikut: (1) pengubahan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan,(2) pengaturan urutan pertanyaan (3) penggunaan pertanyaan melacak; dan (4) peningkatan terjadinya interaksi.

Bentuk lain dari keterampilan bertanya ini adalah pedoman wawancara dan penyebaran angket :
1. Wawancara
Wawancara (interview) adalah mengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responder, yang jawabannya dicatat dan direkam dengan alat perekam.
2. Penyebaran angket
Angket merupakan alat atau teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responder. Baik pedoman wawancara maupun daftar angket, masing-masing memiliki keungguln dan kelemahannya, namun cukup objektif dijadikan salah satu instrument dalam mengumpulkan data atau informasi

B. Keterampilan Memperoleh, Menganalisi, Menyajikan Dan Memanfaatkan Informasi
1. Keterampilan memperoleh informasi
Informasi merupakn hal yang sangat penting untuk dietahui oleh semua orang. Dengan informasi yang diperoleh orang dengan mudah dan lebih cepat dalam memecahkan suatu masalah. Oleh sebab itu setiap manusia termasuk guru IPS harus memiliki suatu keterampilan khusus dalam memperoleh informasi.

Terdapat tiga macam sumber informasi yang dapat digunakan oleh seorang peeneliti atau oleh seorang guru, yaitu ; (1) sumber berupa buku teks, (2) media mass, (3) alam serta masyrakat sekitar

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh seorang pembaca yang baik adalah; (1) pemahaman tema atau judul bacaan, (2) baca denagn teliti dan pahami makna setiap alinea atau paragraph, (3) catat kata-kata yang penting atau sulit, (4) tarik kesimpulan sementara dari setiap bagan atau bab yang telah dibaca.

Ada beberapa keuntungan memperoleh informasi melalui media massa, yaitu : (1) informasi dapat dengan cepat sampai kepada si penerima informasi, (2) informasi yang diterima lebih actual dan terkini, (3) informasi yang diperoleh akan lebih dipercaya karena dilengkapi dengan tayangan gambar-gambar atau foto-foto, (4) lebih menarik dan mudah dicerna oleh penerima informasi.


Adapun kelemahannya adalah : (1) tidak semua orang memiliki alat atau sarana media komunikasi yang dibutuhkan, (2) memerlukan waktu khusus untuk menyimak informasi, terutama media elektronika, orang yang terlalu sibuk tidak sempat menonton televisi, mendengarkan radio, dan membaca majalah serta surat kabar, (3) belum seluruh pelosok tanah air dimasuki aliran listrik, jadi cukup menyulitkan menggunakan media elektronika, (4) tidak semua masyarakat mampu membeli televisi, berlangganan surat kabar dan majalah.


2. Keterampilan menganalisis informasi
Dalam kegiatan penelitian sosial seorang peneliti sebelum menarik kesimpulan atas data atau informasi yang diperoleh lanmgkah yang tidak kalah pentingnya adalah menganalisa atau menafsirkan data-data yang telah terkumpul.


Tujuan penganalisisisan informasi adalah : mengidentifikasi motif atau sebab dari kejadian, mempertimbangkan semua informasi yang diperoleh untuk menarik suatu kesimpulan, menganalisis suatu kesimpualn atau generalisasi untuk menemukan kejadian-kejadian yang mendukung atau menolak suatu kesimpulan.


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila seorang ingin menganalisa sejumlah informasi yaitu : (1) Memiliki ilmu yang memadai sebagai seorang peneliti, (2) Instrument yang digunakan sesuai denagn tujuan dan teori penelitian, (3) Data yang dianalisa harus objektif dan faktual, (4) Perlu diadakan pemilihan dat informasi berdasarkan permasalahan penelitian yang sedang dilakukan .

3. Keteramplan menyajikan informasi
Sekumpulan data dan informasi yang diperoleh , diolah, dianalisis kemudian ditarik suatu kesimpulan. Data yang diperoleh baru bermanfaat bagi pihak lain, selain peneliti hendaknya dapat pipaparsajikan dengan sistematis sehingga mudah dicerna dan diterima oleh orang lain.

Dalam proses pembelajaran harus ada tiga unsur penting, yaitu: guru, materi dan siswa. Materi yang disampaikan kepada siswa harus dismpaikan berdasarkan kurikulum yang ada dan disampaikan denagn menggunakan metode dan media yang memadai.

4. Keterampilan memanfaatkan informasi
Dalam suatu kegiatan penelitian sosial terdapat beberapa langkah kegiatan yang ditempuh mulai dari pengumpulan data atau memperoleh informasi, mengolah data, menganalisa data dan menarik kesimpulan.
Informasi yang telah dimiliki, diolah, dianalisa, disimpulkan dan disajikan, akan bermakna bagi sesorang apabila informasi itu dimanfaatkan secara optimal.

Apabila informasi dimanfaatkan untuk merencanakan proses pembangunan dimasa yang akan dating maka perlu diperhatiakan hal-hal sebagai berikut :
1. Informasi yang diperoleh benar-benar dari sumber yang dipercaya
2. Menganalisis data menggunakan teori yang akurat
3. Informasi yang diperoleh relevan dengan tujuan penelitian

C. Keterampilan Menyusun Dan Menguji Generalisasi
1. Keterampilan menyusun generalisasi
Nursed Sumaatmadja (1984) mengemukakan bahwa generalisasi itu merupakan hubungan dua konsep atau lebih dalam bentuk kalimat lengkap, yang merupakan pernyataan deklaratif dan dapat dijadikan prinsip atau ketentuan bagi IPS . selanjutnya Fakih Salawi (1998) bahwa konsep itu merupakan : (1) sejumlah konsep yang memiliki keterkaitan mkna, (2) pernyataan tentang hubungan diantara konsep, (3) mengungkapkan sejumlah informasi, (4) kebenarannya ditentuakn oleh pembuktian, (5) konsep saat ini akan berbeda dengan konsep dimasa yang akan mendatang.

Beberapa contoh generalisasi adalag sebagi berikut :
1. Toko seraba ada menjual segala jenis makanan yang dibutuhkan oleh konsumennya,
2. Sumber daya alam yang tidak bermanfaat, tidak memiliki makna bagi kehidupan manusia
3. Tiap masyarakat memiliki peraturan yang tidak tertulis atau pun yang tertulis yang dapat memberikan pengawasan sosial terdapat tindakan dan tingkah laku para anggotanya.

Suatu generalisasi yang baik harus didukung oleh banyak fakta sehingga kebenarannya dapat diyakini semua orang. Oleh karena itu penyusunan dan pengembangan generalisasi buaknlah suatu pekerjaannya yang mudah memerlukan beberapa keterampilan dan kemampuan serta berlatih.

Terdapat beberapa faktor yang harus diperhatiakan bila seseorang ingin menyusun generalisasi yaitu :
1. Sikap kehati hatian yang tinggi
2. Didukung oleh fakta/data yang akurat san representatif
3. Orang ayng bersifat objektif dan meninggalkan sifat-sifat subjektif
4. Tidak tergesa-gesa melakukannya
5. Pengumpulan data dan penganalisaan data perlu ditinjau kembali agar tidak terjadi kekeliruan dalam mengambil suatu kesimpulan.

2. Keterampilan menguji generalisasi

Untuk mengetahui apakah generalisasi itu benar atau tidak maka perlu adanya kegiatan pengujian generalisasi, karena tidak jarang generalisasi yang telah disusunn itu keliru dan tidak mewakili semua populasi. Oleh karena itu dalam menguji generalisasi perlu memahami dulu karakteristik berikut ini : (1) merupakan kalimat lengkap, (2) merupakan kalimat pertanyaan yang deklaratif, (3) merupakan hubunagn dari beberpa konsep, (4) konsep pembentuknya memiliki fakta yang cukup representatif di lapanagan, (5) memiliki makna yang universal
Dengan memperhatikan karakteristik di atas, maka untuk menyusun, mengembangkan dan menguji kebenaran generalisasi bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Kemampuan ini harus dilatih melalui kemampuan menggunakan bahasa dan kemampuan membina konsep.

Secara umum ada tiga langkah utama dalam menguji kebenaran suatu generalisasi yaitu :
1. Meneliti konsep yamg membentuk generalisasi itu
2. Membuktiakn apakah konsep-konsep itu didukung oleh fakta-fakta
3. Memeriksa fakta-fakta pendukung konsep, apakah benar-benar ada bukti dilapangan

DAFTAR PUSTAKA

Sapriya, dkk. (2006). Konsep Dasar IPS. Bandung: UPI PRESS










0 comments:

Post a Comment